Unicode Emoji: | 1F479 |
Unicode: | U+1F479 |
Grup: | Senyum & Emosi |
Kategori: | Wajah Fantasi |
Kode Emoji: | U+1F479 |
Status Kualifikasi: | fully-qualified |
Versi Unicode: | E0.6 |
Kata Kunci Terkait: Ogre, Monster, Makhluk, Cerita Dongeng, Ketakutan
Emoji Terkait: ๐ด Wajah Tidur , ๐ซ Wajah dengan Zzz , ๐ฉ Wajah Lelah
Interpretasi ketat dan tepat dari emoji dengan unicode '1F479': Emoji ini dikenal sebagai 'Monster Jepang' atau 'Ogre'. Ini mewakili ogre merah atau biru, makhluk dari folklore Jepang yang sering diasosiasikan dengan iblis atau troll. Ini bukan unicode yang digabung.
Penggunaan utama dan paling umum untuk emoji dalam berbagai konteks: Emoji ini sering digunakan untuk mengekspresikan emosi yang kuat, seperti kemarahan atau frustrasi. Ini juga dapat digunakan untuk mewakili monster atau penjahat dalam sebuah cerita atau permainan. Di media sosial, umum untuk melihat emoji ini dalam diskusi tentang film horor, Halloween, atau folklore Jepang.
Penggunaan yang mungkin tidak romantis atau tidak jelas dari emoji: Meskipun penampilannya menakutkan, emoji ini juga dapat digunakan secara positif. Misalnya, dapat mewakili mengatasi tantangan sulit (seperti 'mengalahkan ogre') atau merayakan Halloween. Selain itu, dapat digunakan untuk mewakili budaya Jepang atau minat dalam folklore dan mitologi Jepang.
Catatan tentang popularitas atau makna budaya dari emoji: Emoji ini cukup populer selama Halloween dan dalam diskusi tentang budaya Jepang. Namun, mungkin tidak begitu dikenali atau dipahami di luar konteks tersebut. Tidak memiliki asosiasi khusus dengan platform atau demografi tertentu.
Sebutkan emoji terkait atau variasi yang berbagi makna atau simbolisme yang sama: Emoji serupa termasuk 'Hantu' (๐ป), 'Alien' (๐ฝ), 'Robot' (๐ค) dan 'Tengkorak' (๐), yang juga dapat mewakili makhluk menakutkan atau supernatural.
Konteks spesifik atau asosiasi unik dari emoji: Emoji ini sering digunakan dalam aplikasi pesan dan media sosial untuk menambahkan sentuhan humor atau emosi pada sebuah pesan. Namun, penggunaannya dapat bervariasi tergantung pada konteks budaya. Misalnya, di Jepang, dapat diasosiasikan dengan cerita tradisional atau festival lokal.